Bupati Sleman Membuka Sosialisasi Kebijakan Penyelenggaraan Kearsipan

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman mengadakan Sosialsiasi Kebijakan Penyelenggaraan Kearsipan bertempat di hotel Alana, Jl. Palagan Tentara Pelajar, Ngaglik, Sleman. Acara ini dihadiri dan dibuka oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

Dalam sambutannya, Kustini mengapresiasi diadakannya kegiatan tersebut. Menurutnya upaya meningkatkan kualitas pengelolaan arsip di kabupaten Sleman perlu terus dilakukan. Sebab menurutnya arsip merupakan instrumen yang sangat penting untuk menyusun kebijakan-kebijakan serta menentukan arah pembangunan di masa yang akan datang.

“Arsip itu adalah sejarah. Setiap orang pasti punya sejarah masing-masing. Maka Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Baik arsip di instansi-instansi pemerintah, bahkan arsip di level terkecil yaitu arsip keluarga,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Sri Wantini, menyebutkan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengelolaan arsip dinamis di lingkup perangkat daerah, BUMD, Ormas, Orpol, dan instansi vertikal di lingkup Kabupaten Sleman sesuai dengan ketentuan. Jumlah peserta pada acara ini ada 60 orang terdiri dari unsur perangkat daerah, Bank Sleman, PDAM, KPU, Bawaslu, PMI, Kementrian Agama, BNK, PDIP, PAN, GOLKAR, dan Nasdem.

Pada acara tersebut juga disampaikan sosialisasi dengan beberapa materi meliputi kebijakan penyelenggaraan kearsipan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman, kebijakan dan teknis pengelolaan arsip terjaga, dan Kebijakan tentang sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip dinamis. Adapun sebagai narasumber sosialisasi adalah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemda DIY serta praktisi kearsipan.

Tindaklanjuti Erupsi Merapi, Bupati Sleman Terbitkan Surat Edaran Himbauan Penghentian Aktivitas Masyarakat Sekitar Merapi

Dalam rangka tindak lanjut peningkatan eskalasi bahaya erupsi gunung Merapi sejak Sabtu (11/3) lalu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menerbitkan Surat Edaran Bupati nomor 014 tahun 2023 tentang himbauan penghentian aktivitas masyarakat di alur sungai yang berhulu di gunung Merapi pada Rabu, (15/3). Surat edaran tersebut ditujukan kepada 3 Panewu di zona KRB yaitu Cangkringan, Pakem dan Turi, dan lurah-lurah di masing-masing kapanewon tersebut. Secara simbolis bupati menyerahkan surat edaran himbauan kepada Panewu Cangkringan beserta Lurah se-Kapanewon Cangkringan di Balai Kalurahan Kepuharjo.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sleman juga melakukan pemantauan di tambang-tambang pasir di sekitar Merapi dan meninjau kesiapan jalur evakuasi, logistik dan kesehatan di Kalurahan Kepuharjo, Glagaharjo dan Umbulharjo, serta Puskesmas Cangkringan. Kegiatan pemantauan dilakukan di beberapa tempat antara lain di lokasi 3 lokasi penambangan pada alur sungai Gendol yang telah ditutup aksesnya. Bupati juga meninjau kesiapan logistik di Kalurahan Umbulharjo dan kesiapan fasilitas kesehatan di Puskesmas Cangkringan.

Kustini mengatakan bahwa surat edaran nantinya dapat menginformasikan kepada masyarakat untuk memberikan rasa aman dan mengurangi risiko dampak erupsi Gunung Merapi baik bahaya primer berupa awan panas guguran maupun sekunder berupa abu vulkanik dan banjir lahar.

“Saya menghimbau masyarakat dan pelaku usaha agar tidak melakukan kegiatan dan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya terutama di aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi sektor barat daya dan sektor tenggara sampai dengan situasi aman,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kustini juga memberikan arahan kepada stakeholder terkait agar bersama-sama menyiapkan upaya mitigasi apabila terjadi bencana dan selalu memantau aktivitas gunung Merapi, serta secara khusus memantau aktivitas masyarakat di aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Kepala BPBD Sleman, Makwan melaporkan bahwa surat edaran Bupati ini sangat diperlukan untuk mitigasi bencana erupsi Merapi. Makwan juga menjelaskan, BPBD Sleman telah mempersiapkan masker untuk mengantisipasi hujan abu akibat peningkatan eskalasi eruspi dan bertiupnya angin yang membawa abu vulkanik kearah selatan atau Kabupaten Sleman.

“Kami sudah melakukan aktivasi posko bencana di Kalurahan-Kalurahan dan melakukan pengecekan PJU di jalur evakuasi bersama dengan Dinas Perhubungan. Kami juga sudah melakukan pembersihan papan rambu evakuasi dan memperbaiki yang rusak agar lebih jelas sehingga dapat menjadi alat mitigasi bencana,” jelas keluaran sgp.

Sementara itu, Lurah Kepuharjo, Heri Suprapto menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan penutupan di area hulu sungai Gendol agar tidak ada masyarakat baik warga Kepuharjo maupun dari luar Sleman yang beraktivitas di sekitar aliran sungai.

“Kami sudah melakukan penutupan di 4 titik di alur sungai Gendol karena apabila terjadi bencana erupsi, sungai Gendol ini merupakan kawasan rawan bencana dan berbahaya karena berjarak 6 km dari puncak Merapi,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman juga secara simbolis memberikan masker untuk mitigasi bencana abu vulkanik kepada masyarakat Cangkringan dilanjutkan meninjau fasilitas kesehatan yakni Puskesmas Cangkringan dan memastikan bahwa faskes terdekat siap apabila sewaktu-waktu terjadi bencana erupsi Merapi.

Wabup Ajak Masyarakat Junjung Tinggi Kebersamaan Dalam Melestarikan Budaya

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menghadiri kegiatan Atraksi Kebudayaan Lintas Agama dalam rangka Merti Dusun atau bersih pada Minggu (12/3). Perhelatan atraksi budaya kni berlangsung di Dusun Kradenan, Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping.

Wakip Bupati Sleman, Danang Maharsa dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan atraksi budaya yang menampilkan berbagai kesenian kebudayaan merupakan salah satu kegiatan dalam melestarikan warisan budaya yang sampai saat ini diakui eksistensinya.

Menurutnya, warisan budaya harus terus dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi muda agar tetap terjaga keberlangsungannya. “Warisan kebudayaan harus kita kenalkan kepada anak cucu kita bahwa inilah budaya kita yang harus kita lestarikan,” ujar Danang. Lebih lanjut, Danang mengatakan bahwa kegiatan atraksi kebudayaan tidak hanya sekedar tontonan masyarakat, bukan juga sekedar kegiatan seremonial, tetapi menurutnya terdapat nilai gotong royong, terdapat semangat kebersamaan yang kuat dalam setiap kegiatan pelestarian kebudayaan.

“Saya yakin, untuk menyelenggarakan kegiatan seperti ini (atraksi kebudayaan) tidak cukup hanya satu atau dua orang saja, tetapi pasti banyak yang terlibat bekerjasama gotong royong sehingga terlaksana kegiatan untuk melestarikan kebudayaan. Maka dari itu saya mengajak semua masyarakat untuk terus menjaga semangat kebersamaan dalam melestarikan kebudayaan yang kita miliki,” ujar Danang.

Kegiatan atraksi kebudayaan ini dimeriahkan berbagai kegiatan antara lain, Seni Tari Nawung Sekar, Teatrikal Dolanan Anak, dan terdapat proses tumpeng. Selain itu, pada kesempatan tersebut Danang Maharsa juga melepas secara langsung pelaksanaan kirab bidaya yang ditandai dengan pemukulan gong sebagai tanda dimulainya kirab budaya.

Bupati Sleman Pimpin Panen Padi Sehat Di Prumpung

Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, menyelenggarakan Panen Padi Sehat dan Gerakan Pemassalan Biosoka pada Rabu (8/3). Bertempat di Dusun Prumpung, Sardonoharjo, Ngaglik, prosesi panen dipimpin oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dengan didampingi jajaran. Kegiatan Panen Padi Sehat dimulai dengan pelaksanaan tradisi wiwitan dan prosesi potong tumpeng sebagai wujud rasa syukur petani.

Bupati Kustini menyatakan dukungan terhadap pelaksanaan panen Padi Sehat di Bulak Kelompok Tani “Ngudi Makmur” Prumpung. Kustini menyampaikan bahwa Pemkab Sleman terus berupaya melakukan pengembangan padi sehat atau padi organik yang mempunyai nilai tambah bagi petani. Ditambahkan Kustini, pertanian organik diupayakan dengan cara meminimalkan penggunaan pupuk kimia secara bertahap. Sehingga nantinya 100% hanya menggunakan pupuk organik. Dengan begitu dampak yang dirasakan tak hanya dari sisi ekonomi, namun juga dari segi kesehatan masyarakat.

“Kami mendukung dan mendorong pemanfaatan bahan alami Biosaka dalam pelaksanaan teknis budidaya tanaman pangan, terutama untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Penggunaan Biosaka juga merupakan upaya perlindungan tanaman untuk menjaga kelestarian lingkungan, dalam rangka penerapan pertanian sehat,” ujar Kustini.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Supramono melaporkan, panen Padi Sehat juga menjadi tanda masuknya musim panen raya di Kabupaten Sleman. Pada Februari hingga April mendatang, Pramono menerangkan bahwa Sleman akan melakukan panen seluas 15 hektar dengan produksi 56.000 ton. Menurut perhitungan kami, hasil panen akan mencukupi kebutuhan beras di Kabupaten Sleman untuk 8-9 bulan ke depan,” jelas Pramono. Dilanjutkan Kepala Dinas, agenda panen padi sehat merupakan hasil kerjasama dengan tim Riset Inovatif Produktif (Rispro) UGM yang sudah berjalan sejak 2017 silam. Pramono pun berharap kolaborasi baik tersebut dapat dilanjutkan pada tahun berikutnya. Di samping panen Padi Sehat, Pramono mengatakan pihaknya juga melakukan Sosialisasi Gerakan Pemassalan Biosaka.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sugeng Purwanto, yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi terhadap Kabupaten Sleman. Pelaksanaan Panen Padi Sehat dan Gerakan Pemassalan Biosoka dinilainya sebagai wujud nyata komitmen Sleman dalam rangka panen nusantara. “Adanya sosialisasi pembuatan biosoka ini penting untuk dilakukan. Biosoka bukan pestisida, yang secara fakta bisa mengembalikan metabolisme pupuk tanaman,” terang Sugeng. Sugeng kemudian menjelaskan, budidaya tanaman sehat sudah saatnya untuk dilakukan. Salah satu hal yang melatarbelakangi hal ini ialah terkait degradasi lahan di DIY yang kian parah. Sehingga, pihaknya menyampaikan akan melaksanakan panen padi dengan konsep budidaya sehat pada Juni mendatang dan akan dilaksanakan di Kapanewon Moyudan, Sleman.

Sementara itu, Profesor Irham, perwakilan Fakultas Pertanian UGM yang juga merupakan tim Riset Program LPDP, menyampaikan respons positif terhadap kerjasama yang dilakukan bersama pihak Pemerintah Kabupaten Sleman. Kerjasama tersebut diharapkan Irham dapat melahirkan peningkatan pembangunan pertanian di Sleman. “Saya dan tim sangat berbahagia karena beberapa tahun ini menjadi bagian dari upaya peningkatan pembangunan pertanian di Sleman. Harapan dari kerjasaman ini semoga memberikan kontribusi besar terhadap pertanian di Sleman khususnya, dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya,” tutur Irham

Pemkab Sleman Raih WTP 12 Kali Berturut-Turut

Pemerintah Kabupaten Sleman meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk 12 kali secara berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2022. Predikat WTP tersebut disampaikan Kepala BPK Perwakilan DIY, Widhi Widayat dalam kegiatan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan laporan keuangan Pemkab Sleman bertempat di Kantor BPK Perwakilan DIY, Jumat (3/3).

Kepala BPK Perwakilan DIY, Widhi Widayat mengatakan bahwa BPK memberikan predikat opini WTP karena Pemkab Sleman dinilai berhasil menunjukan komitmen dalam melakukan perbaikan pengelolaan keuangan. “Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan BPK, atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2022, termasuk implementasi atas rencana aksi yang telah dilaksanakan, maka BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2022,” jelasnya.

Widhi menyebut predikat yang diraih Pemkab Sleman ini menunjukkan komitmen dan upaya nyata DPRD serta manajemen Pemerintah Kabupaten Sleman, untuk terus mendorong perbaikan pengelolaan keuangan, dengan menjalankan dan menerapkan praktik-praktik pengelolaan keuangan yang baik.

Di samping itu, Ia juga menuturkan Pemkab Sleman telah menindaklanjuti rekomendasi pemeriksaan sebanyak 917 rekomendasi dari 965 rekomendasi atau sebesar 95,03%. Persentase tersebut meningkat 2,61% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 92,42%.

Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan terima kasih kepada BPK yang telah menyelesaikan pemeriksaan rinci Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2022. “Pemeriksaan ini menjadi salah satu komponen evaluasi yang strategis bagi Pemkab Sleman untuk melihat seberapa efisien penggunaan anggaran di tahun 2022 lalu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.

Lebih lanjut, Kustini menyampaikan bahwa laporan hasil pemeriksaan yang diterima Pemkab Sleman menjadi bukti dari komitmen Pemkab Sleman dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Kustini menyebut Pemkab Sleman terus berupaya untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah sehingga berhasil mewujudkan pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien.

“Syukur Alhamdulillah pada tahun ini Sleman masih berhasil mempertahankan opini WTP atas LKPD Tahun 2022. Predikat ini ini merupakan opini WTP yang kami peroleh selama 12 tahun berturut-turut. Predikat ini mendorong kami untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan yang transparan, akuntabel dan professional untuk mewujudkan good governance,” ujar Kustini.

Sleman Targetkan Angka Kemiskinan Turun Hingga 7,5%

Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Sosial, melaksanakan pengarahan bagi pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH), pada Selasa (28/2) di Pendopo Rumah Dinas Bupati. Hadir dalam acara tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, memberikan arahan secara langsung dan sekaligus menyerahkan SK kepada perwakilan pendamping sosial PKH.

Eko Suhargono melaporkan kepada bupati bahwa pengarahan bagi pendamping sosial PKH ini merupakan tindak lanjut dari surat keputusan Direktur Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI tentang Pengangkatan Pendamping Sosial. Hingga saat ini, Sumber Daya Manusia Pelaksana Program PKH di Kabupaten Sleman tercatat sebanyak 182 orang.

“Untuk Sumber Daya Manusia pelaksana program PKH di Sleman saat ini sebanyak 182 orang yang terdiri dari 180 orang pendamping PKH dan 2 orang koordinator tingkat Kabupaten,” jelas Eko.

Eko juga menjelaskan bahwa terdapat 3 orang pendamping PKH Sleman yang mutasi ke Kabupaten Klaten dan Kota Yogyakarta, namun juga terdapat 11 orang pendamping yang mutasi dari luar daerah ke Kabupaten Sleman. Selain itu, Kepala Dinas Sosial juga mengimbau kepada para pendamping agar menjalankan tugas dengan hati. Dengan demikian akan timbul rasa kepedulian, sabar, dan tenang saat terjun di tengah masyarakat.

Sementara itu, Bupati Sleman menyampaikan bahwa pendampingan sosial program PKH ini menjadi upaya untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Sleman. Terlebih upaya penurunan kemiskinan sangat membutuhkan kerjasama dan komitmen dari setiap pemangku kepentingan. Maka dari itu Bupati mengajak pendamping PKH untuk turut berperan lebih dalam mencapai target penurunan kemiskinan.

“Melalui kesempatan ini saya mengajak rekan-rekan pendamping PKH untuk memberikan pendampingan dan pelayanan terbaik bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH guna percepatan pencapaian tujuan program pengentasan kemiskinan,” kata Kustini.

Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi terkait turunnya angka kemiskinan di Kabupaten Sleman. Kustini mengatakan, angka kemiskinan berhasil turun sebesar 0,9 persen dari tahun 2021. Angka kemiskinan di Kabupaten Sleman di tahun 2022 lalu mencapai 7,74 persen atau sebesar 98,93 ribu jiwa.

“Melalui kesempatan ini saya mengajak rekan-rekan pendamping PKH untuk memberikan pendampingan dan pelayanan terbaik bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH guna percepatan pencapaian tujuan program pengentasan kemiskinan. Sehingga diharapkan tahun ini kita dapat mencapai target penurunan KK miskin menjadi 7,5 persen. Saya optimis presentase kemiskinan ini dapat terus ditekan dengan komitmen kita bersama,” kata Kustini.

Tekan Angka Inflasi, Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah

Dalam rangka menekan inflasi dan menjaga ketersediaan stok bahan pangan pokok di wilayah kabupaten Sleman, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman bersama BULOG mengelenggarakan Pasar Murah secara masiv di 17 Kapaewon yang berasa di wilayah Kabupaten Sleman. Pasar Murah ini diselenggarakan mulai tanggal 14 hingga 21 Februari 2023 di lokasi yang berbeda. Mengawali program tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama TPID Kabupaten Sleman dan BULOG melakukan tinjauan secara langsung di lokasi pertama penyelenggaraan Pasar Murah yaitu Kantor Kapanewon Depok, pada hari Selasa (14/2).

“Kegiatan pasar murah ini di wilayah Kabupaten Sleman diselenggarakan di beberapa lokasi dengan tujuan untuk menekan inflasi daerah. Pada hari ini, pasar murah diawali di Kantor Kapanewon Depok, Kapanwon Ngaglik dan Prambanan,” jelas Kustini. Lebih lanjut, Kustini menjelaskan bahwa Pemkab Sleman bekerjasama dengan BULOG untuk menyediakan berbagai komoditas dalam program Pasar Murah tersebut. Adapun komoditas yang tersedia yaitu beras medium, beras premium, gula, minyak goreng curah kemasan, minyak goreng premium, dan tepung terigu.

Sementara itu, Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta, Muhammad Attar Rizal menyebut dalam program pasar murah ini, pihaknya menyiapkan 10 ton beras ditambah komoditas lain untuk lokasi Kapanewon Depok. Sementara di lokasi Prambanan dan Ngaglik disediakan 7 ton beras. Secara keseluruhan jumlah beras yang disiapkan untuk rangkaian pasar murah ini sebanyak 120 ton. “Untuk seluruhnya (lokasi pasar murah) ada 120 ton beras di 17 titik. InsyaAllah semua berjalan dengan baik,” jelasnya.

Selain itu, Muhammad Attar Rizal juga menyampaikan bahwa persediaan beras yang ada di BULOG relatif aman untuk menghadapi bulan puasa dan idul fitri. Stok beras juga akan terus bertambah seiring adanya panen. Dalam penyelenggaraan pasar murah ditetapkan syarat bagu konsumen atau pembeli yang datang. Diantaranya diharuskan ber-KTP Sleman dan pembatasan maksimal pembelian komoditas per orang yaitu untuk beras medium 10 kg, beras premium 20kg, gula 5kg, minyak goreng curah kemasan 2 liter, minyak goreng premium 5 liter, dan tepung terigu 5kg.

Usai melakukan peninjauan pasar murah di Kantor Kapanewon Depok, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama dengan TPID Sleman yang terdiri dari Plh. Wakapolresta Sleman AKBP Darno, Kajari Sleman Widagdo, Dandim Sleman Letkol Arm Danny A.P Girsang, beserta Bagian Perekonomian Setda Sleman dan Disperindag Sleman, melanjutkan tinjauan di dua lokasi pasar yaitu Pasar Colombo dan Pasar Prambanan. Dalam tinjauan tersebut, Bupati Sleman beserta rombongan berkesempatan berbincang langsung dengan para pedagang untuk mengetahui kondisi harga bahan pokok di pasar.

Bupati Dukung Pembangunan Masjid Puskesmas Pariwisata Prambanan

SAKTI111MAINZEUS – Sebagai bentuk dukungan peningkatan pelayanan masyarakat, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo melakukan peletakkan batu pertama Masjid Puskesmas Pariwisata Prambanan. Prosesi yang dilaksanakan pada Jumat (10/2) itu, dilakukan bupati dengan didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama, Kepala Baznas Sleman Kriswanto, dan jajaran Forkopimda Sleman.

Cahya Purnama melaporkan, pembangunan Masjid Puskesmas Pariwisata Prambanan menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya di lingkungan Puskesmas. Dalam proses pembangunannya, Baznas Sleman turut berpartisipasi dengan menyumbang dana sebesar Rp 150.000.000 . Cahya berharap, setelah masjid selesai dibangun dapat memberikan manfaat bagi karyawan dan warga di sekitar Puskesmas Pariwisata Sleman. “Nanti diharapkan di tahun mendatang bisa dilengkapi dengan tempat wudhu dan sebagianya. Dengan tujuannya sebagai tempat ibadah karyawan dan masyarakat setempat dalam rangka pembinaan mental spiritual. Sehingga sehat jiwa dan raga,” jelas Cahya.

Lebih lanjut Cahya menjekaskan bahwa Masjid Puskesmas Pariwisata Prambanan nantinya akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti pagar melingkar, taman herbal, gedung serba guna, spa, gym, dan juga rumah dinas. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan ucapan selamat serta apresiasi atas pembangunan Masjid Puskesmas Pariwisata Sleman. Bupati berharap agar masjid tersebut selain dapat memperkokoh keimanan, juga dapat meningkatkan kegotong-royongan dan rasa kebersamaan bagi masyarakat sekitar.

“Saya mendorong agar setelah peletakan batu pertama ini maka pembangunan dapat dilakukan, sehingga masjid ini segera selesai dan dapat digunakan secepatnya sebagai sarana ibadah dan dalam pembinaan umat di sekitar Puskemas Prambanan,” kata Kustini.

Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Baznas Sleman yang telah memberikan donasi melalui program Sleman Taqwa. Bupati menilai aksi tersebut menjadi wujud nyata dukungan terhadap dunia pendidikan keagamaan bagi masyarakat.

Bupati juga memberikan masukkan, agar nantinya lahan yang tersedia di area Masjid Puskesmas Pariwisata Prambanan dapat dimanfaatkan untuk lahan budidaya pertanian dengan melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaannya. Bupati berharap keberadaan Masjid dapat memberikan manfaat yang jauh lebih luas.

Kukuhkan Paguyuban Bregada Rakyat Sembada, Kustini Harap Bisa Jadi Garda Depan Pelestari Kebudayaan

SAKTI111MAINZEUS – Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengukuhkan pengurus Paguyuban Bregada Rakyat Sembada Kabupaten Sleman, bertempat di Omah Dhahar Mbah Wanto, Berbah. Diharapkan Paguyuban Bregada Rakyat Sembada ini dapat aktif dalam upaya pelestarian budaya yang ada di Sleman.

“Bregada ini adalah bagian dari keistimewaan Yogyakarta. Saya harapkan Bregada tidak hanya aktif di event-event, tapi juga aktif dalam melestarikan kebudayaan jawa secara umum,” ujarnya.

Lebih lanjut Kustini berharap para bregada juga dapat menjadi teladan yang baik di masyarakat, khususnya dalam hal kebudayaan. Di samping itu, Bregada juga diharapkan dapat bersinergi dengan pihak terkait di wilayahnya masing-masing dalam rangka menjaga keamanan dan ketenteraman masyarakat.

“Melestarikan budaya tidak mudah. Karena harus bisa menjadi tauladan, baik dalam perkataan ataupun perbuatan,” ungkapnya.

Sementara Yulianto, Ketua Paguyuban Bregada Rakyat Sembada, melaporkan ada sebanyak 35 orang dari 17 Kapanewon yang dikukuhkan pada kesempatan tersebut. Ia juga menyebutkan saat ini kurang lebih ada 200 paguyuban bregada yang telah terdaftar di Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman.

“Sebenarnya lebih banyak dari itu, tapi masih banyak yang belum mempunyai NIK (Nomor Induk Kebudayaan). Yang belum mengurus NIK silahkan diurus, kami siap membantu,” ungkapnya.

Dijelaskan bahwa paguyuban ini berdiri sejak 1 Februari 2022 lalu. Bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, sambungnya, Paguyuban Bregada Rakyat Sembada sering mengadakan pelatihan bagi anggotanya. Selain itu, paguyubannya juga selalu turut andil dalam memeriahkan acara HUT Kabupaten Sleman.

Bupati Sleman Ambil Sumpah Janji PNS dan Lantik Pejabat Fungsional Pemkab Sleman

SAKTI111MAINZEUS – Bupati Sleman mengambil sumpah janji PNS dan melantik Pejabat Fungsional sejumlah 169 orang di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu (1/2), di pendopo Parasamya Kabupaten Sleman.

Dalam pidatonya, Kustini mengingatkan kepada para ASN untuk selalu memegang teguh nilai dasar ASN yang dikenal dengan istilah BerAkhlak, yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif . Menurutnya nilai-nilai tersebut harus menajdi landasan bagi seluruh ASN di Kabupaten Sleman.

“Disamping itu saya juga mengingatkan agar setiap ASN juga memperhatikan nilai-nilai budaya pemerintahan SATRIYA yang mencerminkan filososofi Hamemayu Hayuning Bawana,” sebut Kustini pada acara yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, tersebut. Sementara bagi pejabat fungsional, Kustini berharap dapat menunjukkan kinerja yang optimal pada jabatan masing-masing. Sebab kinerja jabatan fungsional mempertimbangkan kompetensi atau kesesuaian latar belakang pendidikan, keahlian, minat dan bakat.

“Pelantikan jabatan fungsional ini merupakan salah satu langkah untuk menyederhanakan birokrasi agar menjadi efektif dan efisien”, kata Kustini.