Bupati Sleman Pimpin Panen Padi Sehat Di Prumpung

Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, menyelenggarakan Panen Padi Sehat dan Gerakan Pemassalan Biosoka pada Rabu (8/3). Bertempat di Dusun Prumpung, Sardonoharjo, Ngaglik, prosesi panen dipimpin oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dengan didampingi jajaran. Kegiatan Panen Padi Sehat dimulai dengan pelaksanaan tradisi wiwitan dan prosesi potong tumpeng sebagai wujud rasa syukur petani.

Bupati Kustini menyatakan dukungan terhadap pelaksanaan panen Padi Sehat di Bulak Kelompok Tani “Ngudi Makmur” Prumpung. Kustini menyampaikan bahwa Pemkab Sleman terus berupaya melakukan pengembangan padi sehat atau padi organik yang mempunyai nilai tambah bagi petani. Ditambahkan Kustini, pertanian organik diupayakan dengan cara meminimalkan penggunaan pupuk kimia secara bertahap. Sehingga nantinya 100% hanya menggunakan pupuk organik. Dengan begitu dampak yang dirasakan tak hanya dari sisi ekonomi, namun juga dari segi kesehatan masyarakat.

“Kami mendukung dan mendorong pemanfaatan bahan alami Biosaka dalam pelaksanaan teknis budidaya tanaman pangan, terutama untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Penggunaan Biosaka juga merupakan upaya perlindungan tanaman untuk menjaga kelestarian lingkungan, dalam rangka penerapan pertanian sehat,” ujar Kustini.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Supramono melaporkan, panen Padi Sehat juga menjadi tanda masuknya musim panen raya di Kabupaten Sleman. Pada Februari hingga April mendatang, Pramono menerangkan bahwa Sleman akan melakukan panen seluas 15 hektar dengan produksi 56.000 ton. Menurut perhitungan kami, hasil panen akan mencukupi kebutuhan beras di Kabupaten Sleman untuk 8-9 bulan ke depan,” jelas Pramono. Dilanjutkan Kepala Dinas, agenda panen padi sehat merupakan hasil kerjasama dengan tim Riset Inovatif Produktif (Rispro) UGM yang sudah berjalan sejak 2017 silam. Pramono pun berharap kolaborasi baik tersebut dapat dilanjutkan pada tahun berikutnya. Di samping panen Padi Sehat, Pramono mengatakan pihaknya juga melakukan Sosialisasi Gerakan Pemassalan Biosaka.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sugeng Purwanto, yang hadir dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi terhadap Kabupaten Sleman. Pelaksanaan Panen Padi Sehat dan Gerakan Pemassalan Biosoka dinilainya sebagai wujud nyata komitmen Sleman dalam rangka panen nusantara. “Adanya sosialisasi pembuatan biosoka ini penting untuk dilakukan. Biosoka bukan pestisida, yang secara fakta bisa mengembalikan metabolisme pupuk tanaman,” terang Sugeng. Sugeng kemudian menjelaskan, budidaya tanaman sehat sudah saatnya untuk dilakukan. Salah satu hal yang melatarbelakangi hal ini ialah terkait degradasi lahan di DIY yang kian parah. Sehingga, pihaknya menyampaikan akan melaksanakan panen padi dengan konsep budidaya sehat pada Juni mendatang dan akan dilaksanakan di Kapanewon Moyudan, Sleman.

Sementara itu, Profesor Irham, perwakilan Fakultas Pertanian UGM yang juga merupakan tim Riset Program LPDP, menyampaikan respons positif terhadap kerjasama yang dilakukan bersama pihak Pemerintah Kabupaten Sleman. Kerjasama tersebut diharapkan Irham dapat melahirkan peningkatan pembangunan pertanian di Sleman. “Saya dan tim sangat berbahagia karena beberapa tahun ini menjadi bagian dari upaya peningkatan pembangunan pertanian di Sleman. Harapan dari kerjasaman ini semoga memberikan kontribusi besar terhadap pertanian di Sleman khususnya, dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya,” tutur Irham

Pemkab Sleman Raih WTP 12 Kali Berturut-Turut

Pemerintah Kabupaten Sleman meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk 12 kali secara berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2022. Predikat WTP tersebut disampaikan Kepala BPK Perwakilan DIY, Widhi Widayat dalam kegiatan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan laporan keuangan Pemkab Sleman bertempat di Kantor BPK Perwakilan DIY, Jumat (3/3).

Kepala BPK Perwakilan DIY, Widhi Widayat mengatakan bahwa BPK memberikan predikat opini WTP karena Pemkab Sleman dinilai berhasil menunjukan komitmen dalam melakukan perbaikan pengelolaan keuangan. “Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan BPK, atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2022, termasuk implementasi atas rencana aksi yang telah dilaksanakan, maka BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2022,” jelasnya.

Widhi menyebut predikat yang diraih Pemkab Sleman ini menunjukkan komitmen dan upaya nyata DPRD serta manajemen Pemerintah Kabupaten Sleman, untuk terus mendorong perbaikan pengelolaan keuangan, dengan menjalankan dan menerapkan praktik-praktik pengelolaan keuangan yang baik.

Di samping itu, Ia juga menuturkan Pemkab Sleman telah menindaklanjuti rekomendasi pemeriksaan sebanyak 917 rekomendasi dari 965 rekomendasi atau sebesar 95,03%. Persentase tersebut meningkat 2,61% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 92,42%.

Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan terima kasih kepada BPK yang telah menyelesaikan pemeriksaan rinci Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2022. “Pemeriksaan ini menjadi salah satu komponen evaluasi yang strategis bagi Pemkab Sleman untuk melihat seberapa efisien penggunaan anggaran di tahun 2022 lalu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.

Lebih lanjut, Kustini menyampaikan bahwa laporan hasil pemeriksaan yang diterima Pemkab Sleman menjadi bukti dari komitmen Pemkab Sleman dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Kustini menyebut Pemkab Sleman terus berupaya untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah sehingga berhasil mewujudkan pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien.

“Syukur Alhamdulillah pada tahun ini Sleman masih berhasil mempertahankan opini WTP atas LKPD Tahun 2022. Predikat ini ini merupakan opini WTP yang kami peroleh selama 12 tahun berturut-turut. Predikat ini mendorong kami untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan yang transparan, akuntabel dan professional untuk mewujudkan good governance,” ujar Kustini.

Sleman Targetkan Angka Kemiskinan Turun Hingga 7,5%

Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Sosial, melaksanakan pengarahan bagi pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH), pada Selasa (28/2) di Pendopo Rumah Dinas Bupati. Hadir dalam acara tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, memberikan arahan secara langsung dan sekaligus menyerahkan SK kepada perwakilan pendamping sosial PKH.

Eko Suhargono melaporkan kepada bupati bahwa pengarahan bagi pendamping sosial PKH ini merupakan tindak lanjut dari surat keputusan Direktur Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI tentang Pengangkatan Pendamping Sosial. Hingga saat ini, Sumber Daya Manusia Pelaksana Program PKH di Kabupaten Sleman tercatat sebanyak 182 orang.

“Untuk Sumber Daya Manusia pelaksana program PKH di Sleman saat ini sebanyak 182 orang yang terdiri dari 180 orang pendamping PKH dan 2 orang koordinator tingkat Kabupaten,” jelas Eko.

Eko juga menjelaskan bahwa terdapat 3 orang pendamping PKH Sleman yang mutasi ke Kabupaten Klaten dan Kota Yogyakarta, namun juga terdapat 11 orang pendamping yang mutasi dari luar daerah ke Kabupaten Sleman. Selain itu, Kepala Dinas Sosial juga mengimbau kepada para pendamping agar menjalankan tugas dengan hati. Dengan demikian akan timbul rasa kepedulian, sabar, dan tenang saat terjun di tengah masyarakat.

Sementara itu, Bupati Sleman menyampaikan bahwa pendampingan sosial program PKH ini menjadi upaya untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Sleman. Terlebih upaya penurunan kemiskinan sangat membutuhkan kerjasama dan komitmen dari setiap pemangku kepentingan. Maka dari itu Bupati mengajak pendamping PKH untuk turut berperan lebih dalam mencapai target penurunan kemiskinan.

“Melalui kesempatan ini saya mengajak rekan-rekan pendamping PKH untuk memberikan pendampingan dan pelayanan terbaik bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH guna percepatan pencapaian tujuan program pengentasan kemiskinan,” kata Kustini.

Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi terkait turunnya angka kemiskinan di Kabupaten Sleman. Kustini mengatakan, angka kemiskinan berhasil turun sebesar 0,9 persen dari tahun 2021. Angka kemiskinan di Kabupaten Sleman di tahun 2022 lalu mencapai 7,74 persen atau sebesar 98,93 ribu jiwa.

“Melalui kesempatan ini saya mengajak rekan-rekan pendamping PKH untuk memberikan pendampingan dan pelayanan terbaik bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH guna percepatan pencapaian tujuan program pengentasan kemiskinan. Sehingga diharapkan tahun ini kita dapat mencapai target penurunan KK miskin menjadi 7,5 persen. Saya optimis presentase kemiskinan ini dapat terus ditekan dengan komitmen kita bersama,” kata Kustini.

Tekan Angka Inflasi, Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah

Dalam rangka menekan inflasi dan menjaga ketersediaan stok bahan pangan pokok di wilayah kabupaten Sleman, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman bersama BULOG mengelenggarakan Pasar Murah secara masiv di 17 Kapaewon yang berasa di wilayah Kabupaten Sleman. Pasar Murah ini diselenggarakan mulai tanggal 14 hingga 21 Februari 2023 di lokasi yang berbeda. Mengawali program tersebut, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama TPID Kabupaten Sleman dan BULOG melakukan tinjauan secara langsung di lokasi pertama penyelenggaraan Pasar Murah yaitu Kantor Kapanewon Depok, pada hari Selasa (14/2).

“Kegiatan pasar murah ini di wilayah Kabupaten Sleman diselenggarakan di beberapa lokasi dengan tujuan untuk menekan inflasi daerah. Pada hari ini, pasar murah diawali di Kantor Kapanewon Depok, Kapanwon Ngaglik dan Prambanan,” jelas Kustini. Lebih lanjut, Kustini menjelaskan bahwa Pemkab Sleman bekerjasama dengan BULOG untuk menyediakan berbagai komoditas dalam program Pasar Murah tersebut. Adapun komoditas yang tersedia yaitu beras medium, beras premium, gula, minyak goreng curah kemasan, minyak goreng premium, dan tepung terigu.

Sementara itu, Pimpinan Perum Bulog Kantor Wilayah Yogyakarta, Muhammad Attar Rizal menyebut dalam program pasar murah ini, pihaknya menyiapkan 10 ton beras ditambah komoditas lain untuk lokasi Kapanewon Depok. Sementara di lokasi Prambanan dan Ngaglik disediakan 7 ton beras. Secara keseluruhan jumlah beras yang disiapkan untuk rangkaian pasar murah ini sebanyak 120 ton. “Untuk seluruhnya (lokasi pasar murah) ada 120 ton beras di 17 titik. InsyaAllah semua berjalan dengan baik,” jelasnya.

Selain itu, Muhammad Attar Rizal juga menyampaikan bahwa persediaan beras yang ada di BULOG relatif aman untuk menghadapi bulan puasa dan idul fitri. Stok beras juga akan terus bertambah seiring adanya panen. Dalam penyelenggaraan pasar murah ditetapkan syarat bagu konsumen atau pembeli yang datang. Diantaranya diharuskan ber-KTP Sleman dan pembatasan maksimal pembelian komoditas per orang yaitu untuk beras medium 10 kg, beras premium 20kg, gula 5kg, minyak goreng curah kemasan 2 liter, minyak goreng premium 5 liter, dan tepung terigu 5kg.

Usai melakukan peninjauan pasar murah di Kantor Kapanewon Depok, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama dengan TPID Sleman yang terdiri dari Plh. Wakapolresta Sleman AKBP Darno, Kajari Sleman Widagdo, Dandim Sleman Letkol Arm Danny A.P Girsang, beserta Bagian Perekonomian Setda Sleman dan Disperindag Sleman, melanjutkan tinjauan di dua lokasi pasar yaitu Pasar Colombo dan Pasar Prambanan. Dalam tinjauan tersebut, Bupati Sleman beserta rombongan berkesempatan berbincang langsung dengan para pedagang untuk mengetahui kondisi harga bahan pokok di pasar.

Bupati Dukung Pembangunan Masjid Puskesmas Pariwisata Prambanan

SAKTI111MAINZEUS – Sebagai bentuk dukungan peningkatan pelayanan masyarakat, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo melakukan peletakkan batu pertama Masjid Puskesmas Pariwisata Prambanan. Prosesi yang dilaksanakan pada Jumat (10/2) itu, dilakukan bupati dengan didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama, Kepala Baznas Sleman Kriswanto, dan jajaran Forkopimda Sleman.

Cahya Purnama melaporkan, pembangunan Masjid Puskesmas Pariwisata Prambanan menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya di lingkungan Puskesmas. Dalam proses pembangunannya, Baznas Sleman turut berpartisipasi dengan menyumbang dana sebesar Rp 150.000.000 . Cahya berharap, setelah masjid selesai dibangun dapat memberikan manfaat bagi karyawan dan warga di sekitar Puskesmas Pariwisata Sleman. “Nanti diharapkan di tahun mendatang bisa dilengkapi dengan tempat wudhu dan sebagianya. Dengan tujuannya sebagai tempat ibadah karyawan dan masyarakat setempat dalam rangka pembinaan mental spiritual. Sehingga sehat jiwa dan raga,” jelas Cahya.

Lebih lanjut Cahya menjekaskan bahwa Masjid Puskesmas Pariwisata Prambanan nantinya akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti pagar melingkar, taman herbal, gedung serba guna, spa, gym, dan juga rumah dinas. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan ucapan selamat serta apresiasi atas pembangunan Masjid Puskesmas Pariwisata Sleman. Bupati berharap agar masjid tersebut selain dapat memperkokoh keimanan, juga dapat meningkatkan kegotong-royongan dan rasa kebersamaan bagi masyarakat sekitar.

“Saya mendorong agar setelah peletakan batu pertama ini maka pembangunan dapat dilakukan, sehingga masjid ini segera selesai dan dapat digunakan secepatnya sebagai sarana ibadah dan dalam pembinaan umat di sekitar Puskemas Prambanan,” kata Kustini.

Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Baznas Sleman yang telah memberikan donasi melalui program Sleman Taqwa. Bupati menilai aksi tersebut menjadi wujud nyata dukungan terhadap dunia pendidikan keagamaan bagi masyarakat.

Bupati juga memberikan masukkan, agar nantinya lahan yang tersedia di area Masjid Puskesmas Pariwisata Prambanan dapat dimanfaatkan untuk lahan budidaya pertanian dengan melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaannya. Bupati berharap keberadaan Masjid dapat memberikan manfaat yang jauh lebih luas.

Kukuhkan Paguyuban Bregada Rakyat Sembada, Kustini Harap Bisa Jadi Garda Depan Pelestari Kebudayaan

SAKTI111MAINZEUS – Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengukuhkan pengurus Paguyuban Bregada Rakyat Sembada Kabupaten Sleman, bertempat di Omah Dhahar Mbah Wanto, Berbah. Diharapkan Paguyuban Bregada Rakyat Sembada ini dapat aktif dalam upaya pelestarian budaya yang ada di Sleman.

“Bregada ini adalah bagian dari keistimewaan Yogyakarta. Saya harapkan Bregada tidak hanya aktif di event-event, tapi juga aktif dalam melestarikan kebudayaan jawa secara umum,” ujarnya.

Lebih lanjut Kustini berharap para bregada juga dapat menjadi teladan yang baik di masyarakat, khususnya dalam hal kebudayaan. Di samping itu, Bregada juga diharapkan dapat bersinergi dengan pihak terkait di wilayahnya masing-masing dalam rangka menjaga keamanan dan ketenteraman masyarakat.

“Melestarikan budaya tidak mudah. Karena harus bisa menjadi tauladan, baik dalam perkataan ataupun perbuatan,” ungkapnya.

Sementara Yulianto, Ketua Paguyuban Bregada Rakyat Sembada, melaporkan ada sebanyak 35 orang dari 17 Kapanewon yang dikukuhkan pada kesempatan tersebut. Ia juga menyebutkan saat ini kurang lebih ada 200 paguyuban bregada yang telah terdaftar di Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman.

“Sebenarnya lebih banyak dari itu, tapi masih banyak yang belum mempunyai NIK (Nomor Induk Kebudayaan). Yang belum mengurus NIK silahkan diurus, kami siap membantu,” ungkapnya.

Dijelaskan bahwa paguyuban ini berdiri sejak 1 Februari 2022 lalu. Bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, sambungnya, Paguyuban Bregada Rakyat Sembada sering mengadakan pelatihan bagi anggotanya. Selain itu, paguyubannya juga selalu turut andil dalam memeriahkan acara HUT Kabupaten Sleman.

Bupati Sleman Ambil Sumpah Janji PNS dan Lantik Pejabat Fungsional Pemkab Sleman

SAKTI111MAINZEUS – Bupati Sleman mengambil sumpah janji PNS dan melantik Pejabat Fungsional sejumlah 169 orang di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu (1/2), di pendopo Parasamya Kabupaten Sleman.

Dalam pidatonya, Kustini mengingatkan kepada para ASN untuk selalu memegang teguh nilai dasar ASN yang dikenal dengan istilah BerAkhlak, yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif . Menurutnya nilai-nilai tersebut harus menajdi landasan bagi seluruh ASN di Kabupaten Sleman.

“Disamping itu saya juga mengingatkan agar setiap ASN juga memperhatikan nilai-nilai budaya pemerintahan SATRIYA yang mencerminkan filososofi Hamemayu Hayuning Bawana,” sebut Kustini pada acara yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, tersebut. Sementara bagi pejabat fungsional, Kustini berharap dapat menunjukkan kinerja yang optimal pada jabatan masing-masing. Sebab kinerja jabatan fungsional mempertimbangkan kompetensi atau kesesuaian latar belakang pendidikan, keahlian, minat dan bakat.

“Pelantikan jabatan fungsional ini merupakan salah satu langkah untuk menyederhanakan birokrasi agar menjadi efektif dan efisien”, kata Kustini.

Padat Karya Sleman Berhasil Turunkan Angka Pengangguran 0,08%

SAKTI111MAINZEUS – Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Tenaga Kerja kembali meresmikan hasil padat karya tahun 2022 pada Senin (30/1). Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dengan menandatangani prasasti di tiga lokasi yakni di Dusun Watulangkah, Dusun Rewulu Wetan, dan Kalurahan Sidokarto.

Bupati Kustini, menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh warga yang kini bisa menikmati hasil kegiatan padat karya. Menurut Bupati, program tersebut tak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun juga menambah pendapatan serta mengurangi kemiskinan. Kegiatan padat karya merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat kalurahan. “Melalui pemberdayaan ini semoga bisa sekaligus menyelesaikan permasalahan lain seperti ketersediaan akses jalan yang memadai, sarana irigasi, ketersediaan air bersih dan sanitasi dan lain sebagainya,” kata Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sutiasih menyampaikan, hasil kegiatan padat karya tahun 2022 disalurkan di 77 lokasi. Pada masing-masing lokasi tersebut, dikerjakan oleh 52 orang, sehingga Sutiasih menyatakan sebanyak 4.004 orang telah terlibat dalam pengerjaanya.

Sutiasih menambahkan bahwa dalam program padat karya ini Kabupaten Sleman menerapkan cara yang berbeda dari daerah lain. “Untuk Sleman teknisnya kami hibahkan kepada LPMK di Kalurahan, sehingga mereka bisa memberdayakan toko-toko yang ada di sekitar kalurahan. Teknisnya tidak kami lelangkan, karena dari pengalaman kemarin ternyata hasilnya kurang memuaskan,” kata Sutiasih.

Sutiasih juga mejelaskan, dampak positif dari hasil padat karya 2022 berhasil menurunkan angka pengangguran. Berdasarkan data BPS, penurunan angka pengangguran tercatat 0,08 persen. Sehingga ia pun berharap, data tersebut dapat terus menurun pada tahun 2023.

Apresiasi terhadap program padat karya disampaikan oleh perwakilan warga, Dwi Hartana, Dukuh Rewulu Wetan. Hartana mengaku senang karena bisa merasakan dampak hasil padat karya 2022. Akses jalan yang sebelumnya berupa tanah, kini telah diperbaiki dan mempermudah mobilitas masyarakat setempat. “Secara dampak kegunaan sudah bisa kami rasakan.

Yang selama ini jalannya tanah becek sekarang sudah tidak lagi. Dampak secara kemajuan ini juga dirasakan oleh para petani. Selain itu ada taludnya juga, sehingga aliran irigasi menjadi lebih lancar, keamanan dari jalan tersebut juga lebih terjaga,” jelasnya.

Sleman Satu-Satunya Kabupaten Peraih Penghargaan Daerah Ramah Perempuan Dan Layak Anak

SAKTI111MAINZEUS – Kabupaten Sleman menjadi satu-satunya kabupaten se-Indonesia yang mampu meraih penghargaan Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak tahun 2022. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, kepada Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Kamis (26/1), di gedung Pracimosono Kantor Gubernur DIY.

Sementara itu, DIY juga menjadi satu-satunya provinsi yang mampu meraih penghargaan serupa. Sedangkan untuk katagori kota diraih oleh Kota Surabaya dan Kota Denpasar. Penghargaan ini diserahkan saat Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah DIY Triwulan IV Tahun 2022.

Deputi Bidang Kesetaraan gender Kementerian PPPA, Lenny N Rosalin, menyebutkan ada lima indikator penilaian yang digunakan untuk menentukan peraih penghargaan kategori provinsi, diantaranya Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender, Indeks Pemberdayaan Gender, Indeks Perlindungan Anak, dan peringkat anugerah Parahita Ekapraya pada tahun berjalan untuk kategori provinsi. “Kemudian untuk kabupaten ditambah lagi indikator peringkat Kabupaten Layak Anak,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan saat ini jumlah perempuan dan anak di Indonesia mencakup dua per tiga dari jumlah penduduk di Indonesia, yang terdiri dari 49,5 persen perempuan dan anak 31,6 persen anak.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengaku bangga sekaligus mengapresiasi semua  pihak yang telah berupaya mewujudkan Kabupaten Sleman sebagai Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak tahun 2022. Ia juga mengajak jajaran Pemkab Sleman dan semua pihak terkait untuk berupaya mempertahankan serta meningkatkan prestasi ini.
“Mari berkolaborasi untuk mempertahankan prestasi ini. Penghargaan ini untuk seluruh masyarakat Kabupaten Sleman,” kaya Kustini.

Bupati Ajak KAGAMA Bersinergi

SAKTI111MAINZEUS – Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bersama Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menghadiri pelantikan dan pengukuhan Pengurus Cabang (Pengcab) Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) Sleman yang dilaksanakan di Hotel Alana Yogyakarta, Jum’at (20/1). Dalam sambutannya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan bahwa KAGAMA telah banyak berkontribusi dalam mendukung kemajuan dan pembangunan di Kabupaten Sleman. Kustini menyebut keberadaan KAGAMA telah menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Sleman, terutama UGM merupakan salah satu icon pendidikan bagi Kabupaten Sleman dan DIY.

“Keberadaan KAGAMA yang merupakan organisasi alumni mahasiswa UGM ini menjadi kebanggaan kami. Bahkan UGM menjadi icon Sleman karna menjadi salah satu perguruan tinggi unggulan yang berada di Kabupaten Sleman,” katanya. Dalam kesempatan tersebut Kustini juga mengajak KAGAMA untuk terus bersinergi bersama Pemerintah untuk membangun negeri dan mendampingi program – program pemerintah salah satunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami juga mengajak KAGAMA untuk kolaborasi dan bersinergi, bersama-sama meningkatkan kesejahteraan dan membangun Kabupaten Sleman,” ujar Kustini. Dalam kegiatan tersebut, Bupati Sleman bersama Wakil Bupati Sleman juga berkesempatan menyaksikan secara langsung pelantikan dan pengukuhan Pengurus Cabang KAGAMA Sleman dan Pengurus Daerah KAGAMA DIY.

Pelantikan dan pengukuhan ini dilakukan secara langsung oleh Ketua Umum KAGAMA, Ganjar Pranowo. Usai melakukan pelantikan, Ketua Umum KAGAMA, Ganjar Pranowo menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Bupati Sleman dan Wakil Bupati Sleman dalam kegiatan pelantikan dan pengukuhan pengurus KAGAMA. Lebih lanjut, Ganjar menyambut baik ajakan kolaborasi antara pemerintah dan KAGAMA. Terlebih kolaborasi ini sudah dilakukan sebagai bentuk aksi nyata pengabdian kepada masyarakat. Ganjar mencontohkan KAGAMA sudah terlibat dalam menangani kemiskinan di daerah di Jawa Tengah. Aksi nyata dari kolaborasi adalah Pemerintah Daerah menyediakan data, dan KAGAMA dapat menindaklanjuti dengan program – program spesifik dan inovasi yang dibutuhkan masyarakat terkait penanggulangan kemiskinan. “Cukup dalam lingkup kecil-kecil dulu sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing, namun aksi nyata ini jika dilakukan secara masif dan terus menerus tentu akan menghasilkan dampak yang besar bagi masyarakat,” kata Ganjar.